Seruan Jihad Raja Faishal untuk Membebaskan Al-AqshaAhad, 25 November 2012 | IslamRaja Faishal dikenal sebagai pemimpin yang shalih dan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Dalam seruan khutbah Jihadnya yang monumental melawan Israel, Raja Faishal berdo’a di hadapan khalayak agar Allah menetapkan kematiannya diterima Allah sebagai orang yang terbunuh di jalanNya (Syuhada'). Ia juga berdo'a agar Allah bersegera mencabut nyawanya apabila ia tak mampu membebaskan tanah suci Al-Quds (Yerusalem) dari cengkeraman Israel dalam perang yang akan terjadi saat itu. Saudaraku, apa yang kita tunggu? Apakah kita mau menunggu nurani dunia? Di manakah nurani dunia itu? Raja Faishal pernah menyerukan perang secara ekonomi melawan Amerika, yaitu dengan mengembargo ekspor minyak Arab Saudi ke Amerika. Negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang tadinya mendukung Amerika pun berbalik diam dan meninggalkan dukungannya atas Amerika dikarenakan takut terkena embargo besar Raja Faishal tersebut. Akibat dari embargo tersebut adalah lumpuhnya sektor industri dan transportasi, bahkan perekonomian Amerika Serikat menjadi kacau hingga mengalami krisis berkepanjangan yang diperkirakan baru bisa pulih selama sepuluh tahun sejak dimulainya embargo. Untuk mengatasi krisis, Presiden AS Richard Nixon sampai turun tangan langsung. Ia segera mengunjungi Raja Faishal di negaranya pada bulan Juni 1974 dan memintanya menyerukan penghentian embargo minyak dan perang Arab-Israel. Dengan penuh izzah Raja Faishal berkata, “Tidak akan ada perdamaian sebelum Israel mengembalikan tanah-tanah Arab yang dirampas pada tahun 1967!” Pada tanggal 25 Maret 1975, Raja Faishal wafat karena dibunuh oleh keponakannya sendiri, yaitu Faishal bin Mus’ad yang baru saja pulang dari Amerika Serikat. Semoga Allah merahmati Raja Faishal. Semoga Allah memperbaiki dan menolong keadaan kaum muslimin di Palestina, Suriah, dan di manapun mereka berada (di setiap saat). Semoga Allah menganugerahkan pemimpin-pemimpin yang akan membawa kejayaan bagi kaum muslimin di dunia dan akhirat. Komentar |
|