Ketika Bumi Terasa Sempit

Sabtu, 16 Agustus 2014 | Coretan
Tulisan ini berasal dari sebuah tanya jawab yang dimuat di Youtube.
Sebenarnya saya lebih tertarik dengan jawabannya yang tidak hanya spesifik untuk kasus yang ditanyakan. Walaupun begitu, adanya sebuah jawaban tentunya karena ada pertanyaan.. Pertanyaan ini disampaikan oleh seorang pemuda kepada Syaikh Mukhtar Asy-Syinqithi rahimahullah.

Pemuda: Wahai Fahilatusy Syaikh, saya seorang pemuda yang telah beberapa kali melakukan lamaran. Namun, saya selalu saja ditolak dengan berbagai alasan, dan kadang juga tanpa alasan. Sehingga, aku merasa dunia ini sempit. Saya mohon doa dari Anda wahai Syaikh, agar Allah memudahkan urusanku. Semoga Allah membalas kebaikan Anda.

Syaikh: Cukup doa saja?

Pemuda: Tidak masalah..

Syaikh: Saya berdoa agar Allah memudahkan urusan kaum muslimin. Saya berdoa kepada Allah semoga Dia menganugerahimu istri yang shalihah.. yang menjadi penyejuk mata di dunia dan akhirat.. seorang istri yang takut kepada Allah. Semoga Dia menganugerahkanmu keturunan yang menyejukkan mata.

Wahai saudaraku! Jangan engkau terganggu dengan hal ini. Engkau bisa saja mencari istri, mencari pekerjaan, memburu kendaraan atau mengejar bangunan yang tinggi.. namun Dia lah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, dengan segala pengetahuan dan hikmah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sedangkan engkau tidaklah mengetahui. Mungkin engkau menginginkan seorang wanita, namun di balik itu ada musibah.. di balik itu ada kesedihan. Mungkin engkau mencari wanita dengan segala kecantikannya namun dirinya tidak mampu memberikan keturunan yang baik. Mungkin engkau menyukai seorang wanita, namun engkau ditimpa musibah dan kesedihan akibat wanita dambaanmu tersebut. Sehingga, Allah menghindarkanmu dari keburukan yang engkau tidak mengetahuinya, dari hal yang engkau sadari ataupun yang tidak engkau ketahui.

Maka, berbaiksangkalah kepada Allah.
Sikap terbaik adalah selalu optimis ketika menemui kesulitan dalam meraih kebaikan dunia. Karena, seringkali balasan dan kebaikan dari Allah tidaklah datang sebelum orang tersebut lelah. Ia mencari pekerjaan, mencari ini dan itu, sampai akhirnya berkata, "Bumi yang luas ini terasa sempit untukku". Namun akhirnya Allah membuatnya lapang. Dan bantuan datang pada saat engkau berharap maupun tidak berharap sama sekali.

Seseorang mungkin telah berusaha keras dan lelah saat mencari pendamping, mencari wanita ke mana-mana tapi selalu ditolak. Lalu datanglah seseorang padanya menawarkan pendamping yang baik dan shalihah.. Seorang wanita dan keturunannya yang diberkahi. Maka berbaiksangkalah kepada Allah.. dan jauhilah sikap frustasi.

Saudaraku, perkara di dunia ini adalah mudah. Yang lebih penting dari itu adalah perkara akhirat. Segala perkara dunia amatlah mudah. Dalam doa yang ma'tsur dikatakan:

"Jangan Engkau jadikan dunia sebagai keinginan terbesar kami." [HR Tirmidzi]

Jika engkau telah mencari pekerjaan namun belum mendapatkannya.. jika engkau telah mencari pasangan namun belum juga mendapatkannya.. Jangan jadikan dunia sebagai keinginan terbesarmu. Jangan mengatakan semua itu telah tertutup untukmu. Sebagian orang berkata, "Demi Allah, aku tidak tahu harus bagaimana aku shalat". Jangan biarkan kekhawatiran ini membuatmu buntu, sehingga engkau berpaling dari tujuanmu.

Sebagian penuntut ilmu berdiri tegak di atas ilmunya. Allah memberinya anugerah berupa kepahaman terhadap ilmu. Sebagian lagi Allah berikan kekuatan dalam ibadahnya, ahli dzikir dan syukur. Allah pun menguji mereka dengan cobaan duniawi, sehingga mereka bangun dan duduknya karena perkara duniawi. Ini adalah jebakan setan kepada manusia, maka berhati-hatilah.

Jadikan akhirat sebagai keinginan terbesarmu.
Jadikan akhirat sebagai tujuan dan permohonanmu.
Bukan artinya kita meninggalkan urusan duniawi. Namun kita katakan, "Jangan jadikan dunia sebagai keinginan terbesarmu". Karena setan memperdaya manusia, bahkan menghilangkan kekhusyu'an ketika shalat.. Melalaikan hati dan memecah pikiran karena urusan dunia. Berhati-hatilah ketika engkau mengusahakan sesuatu, setelah kau berusaha dan merasa kelelahan.. maka berbaiksangkalah kepada Allah. Karena, Allah memiliki hikmah yang besar kepada makhluk-Nya.

Ada orang yang dimudahkan urusan dunianya, sehingga mereka memuji dan bersyukur kepada Allah. Ia bersikap baik dan menaati Allah dengannya. Itulah kebaikan dari Allah. Dia memberi kepada siapa yang Dia kehendaki. Sebagian lainnya Allah berikan kesulitan dalam urusan dunianya. Dia memberikan masalah untuk kebaikan agamanya, dan kebahagiaan untuknya dalam ketaatan dan keistiqamahan. Sedikit musibah dunia yang kau temui ada ganjarannya. Allah membalasnya dengan kebaikan di dunia dan akhirat. Harapkanlah ganjarannya!

Namun berhati-hatilah, jangan buka jalan untuk setan. Itulah mengapa setan memperdaya manusia. Contohnya, sebagian penuntut ilmu ingin menikah, ia pun mencari istri. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengumpulkan hadits-hadits tentang pernikahan. Ia pun menghafalnya.. hafal siapa Imam yang mengeluarkan hadits tersebut. Bahkan hafal para periwayatnya, dan siapa yang mensyarah hadits tersebut lengkap dengan perbedaan pendapatnya. Setelah merasa semuanya berjalan sempurna, ia pun mencari istri. Maka setan pun mulai menggodanya sehingga ia pun berkata, "Saya takut fitnah, saya takut agama saya akan terfitnah". Betul, tidak ragu lagi manusia memang khawatir dengan ujian. Namun saudaraku.. janganlah engkau berburuk sangka kepada Allah.

Engkau mencari dan mengusahakannya.. Namun apakah engkau tidak perhatikan takdir Allah? Engkau tak punya pilihan selain sabar. Jika engkau mencari dunia maka ada potensi engkau tak mendapatkannya. Hati-hatilah dari tipu daya setan! Sebagian ada yang mencari istri dalam sebulan, sebagian lagi sampai setahun. Ia membangun dunia sementara setan telah merusaknya. Setan akan mendatanginya karena ia seorang yang paham, tapi paham dalam hal apa? Kebaikan atau keburukan? Setan berbisik, "Bagaimana caranya engkau menuntut ilmu, sementara fitnah dan kesulitan menimpamu? Engkau telah melihat ini dan itu." Setan mulai mendramatisir masalah..

Demi Allah, jika engkau palingkan hatimu kepada Allah, maka kebaikan akan bersamamu. Namun jika masalah ini menyita perhatianmu, dan engkau menyikapinya secara berlebihan sampai engkau berkata, "Bumi yang luas ini terasa sempit untukku". Apa hanya karena engkau tidak menemukan pasangan? Ke manakah kehidupanmu sebelum engkau menikah?

Tidak saudaraku! Jangan biarkan bumi ini sempit untukmu, kecuali jika itu mengancam agamamu. Bumi ini terasa sempit bagi wali-wali Allah, orang-orang yang beriman, saat mereka ketinggalan shalat shubuh berjamaah. Bumi ini terasa sempit buat mereka saat tidak mengisi di shaf-shaf awal. Bumi ini terasa sempit ketika tidak khusyu' dalam shalatnya. Bumi ini terasa sempit ketika bersujud, namun setan menjauhkannya dari mengingat Allah. Bumi ini terasa sempit ketika melihat orang miskin, menderita, orang yang kesulitan dan ditimpa kesedihan.. namun tidak mampu membuat mereka lapang. Bumi ini terasa sempit saat melihat ketaatan dan amal shalih yang biasa dilakukan orang-orang beriman.. yang mereka berlomba-lomba di dalamnya, seperti puasa dan shalat malam.. ia pun menangis dan merintih karena luput dari ganjaran akhirat. Inilah yang seharusnya membuat bumi terasa sempit.

Jadikan akhirat sebagai keinginan terbesarmu, sebagai tujuanmu..
Bumi ini terasa sempit jika engkau luput dari perkara yang membuatmu dekat kepada Allah. Adapun perkara dunia dengan segala kesulitan dan kesedihannya amatlah terhina jika engkau dibuat frustasi karenanya.



Komentar

biaya umroh
15 Agustus 2017 - 14:24:06
Sungguh bagus tulisannya mas.,
Dunia jangan dijadikan tujuan... saya setuju dengan itu :).
Karena akhiratlah tujuan yang sebenarnya