Kisah Tiga Orang Bani Israil yang Menderita Sakit

Sabtu, 25 Agustus 2012 | Islam
Dalam Ash-Shahihain [1][2], dari Abu Hurairah rhadiyaLlahu 'anhu, bahwa RasuluLlah shallaLlahu 'alaihi wa sallam pernah menceritakan sebuah kisah tentang tiga orang dari Bani Isra'il yang menderita sakit.

- Orang pertama menderita penyakit kusta (Abrash).
- Orang kedua berkepala botak (Aqra').
- Orang ketiga buta (A'ma).

Kemudian Allah Ta'ala menguji mereka dengan mengutus malaikat menemui mereka.

Pertama, malaikat mendatangi orang yang berpenyakit kusta lalu bertanya kepadanya, "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab, "Warna kulit yang bagus dan kulit yang mulus, karena sekarang ini manusia menjauh dariku". Maka malaikat itu mengusap kulitnya hingga hilang penyakitnya dan berganti dengan warna dan kulit yang bagus. Lalu malaikat bertanya lagi, "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab, "Unta" [3]. Maka dia diberi puluhan unta, lalu malaikat berkata, "Semoga pada unta-unta itu ada keberkahan buatmu".

Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang berkepala botak dan bertanya kepadanya, "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab, "Tumbuh rambut yang bagus dan penyakit ini pergi dariku karena sekarang ini manusia menjauh dariku". Maka malaikat itu mengusap kepala orang ini hingga hilang penyakitnya dan berganti dengan rambut yang bagus. Lalu malaikat bertanya lagi, "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab, "Sapi". Maka dia diberi seekor sapi yang sedang bunting lalu malaikat berkata, "Semoga pada sapi itu ada keberkahan buatmu".

Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang buta lalu bertanya kepadanya, "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab, "Seandainya Allah Ta'ala mengembalikan penglihatanku sehingga dengan penglihatan itu aku dapat melihat manusia". Maka malaikat itu mengusap mata orang tersebut hingga Allah Ta'ala mengembalikan penglihatannya. Lalu malaikat bertanya lagi, "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab, "Kambing". Maka dia diberi seekor kambing yang bunting.

Maka kedua orang yang pertama tadi hewan-hewannya berkembang biak dengan banyak, begitu juga orang yang ketiga, masing-masing mereka memiliki lembah untuk menggembalakan unta-unta, lembah untuk menggembalakan sapi-sapi dan lembah untuk menggembalakan kambing-kambing.

Kemudian malaikat itu mendatangi kembali orang yang tadinya berpenyakit kusta dalam bentuk keadaan seperti orang yang berpenyakit kusta lalu berkata, "Saya orang miskin yang bekalku sudah habis dalam perjalananku ini dan tidak ada yang membuat aku hidup hingga hari ini kecuali Allah Ta'ala kemudian dari pemberianmu. Maka aku memohon kepadamu demi Dzat yang telah memberimu warna dan kulit yang bagus serta memberimu harta berupa unta, apakah kamu mau memberiku bekal agar aku dapat meneruskan perjalananku ini?". Maka orang ini berkata, "Sesungguhnya hak-hak sangat banyak (untuk aku tunaikan)". Lalu Malaikat bertanya kepadanya, "Sepertinya aku mengenal anda. Bukankah kamu dahulu orang yang berpenyakit kusta dan manusia menjauhimu dan kamu dalam keadaan faqir lalu Allah Ta'ala memberimu harta?". Orang ini menjawab, "Aku memiliki ini semua dari harta warisan turun menurun". Maka malaikat berkata, "Seandainya kamu berdusta, semoga Allah Ta'ala mengembalikanmu kepada keadaanmu semula".

Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang dahulunya berkepala botak dalam bentuk keadaan orang yang berkepala botak, lalu malaikat berkata sebagaimana yang dikatakan kepada orang pertama tadi, lalu orang yang dahulunya berkepala botak ini menjawab seperti jawaban orang yang dahulunya berpenyakit kusta. Lalu malaikat berkata, "Seandainya kamu berdusta, semoga Allah Ta'ala mengembalikanmu kepada keadaanmu semula".

Lalu malaikat mendatangi orang yang dahulunya buta dalam bentuk seorang yang buta lalu berkata, "Saya orang miskin yang bekalku sudah habis dalam perjalananku ini dan tidak ada yang membuat aku hidup hingga hari ini kecuali Allah Ta'ala kemudian dari pemberianmu. Maka aku memohon kepadamu demi Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu dan memberimu seekor kambing, apakah kamu mau memberiku bekal agar aku dapat meneruskan perjalananku ini?". Maka orang ini menjawab, "Dahulu aku adalah orang yang buta lalu Allah Ta'ala mengembalikan penglihatanku, dan aku juga seorang yang faqir lalu Dia memberiku kecukupan, karena itu ambillah sesukamu. Demi Allah, aku tidak akan menghalangimu untuk mengambil sesuatu selama kamu mengambilnya karena Allah Ta'ala". Maka malaikat itu berkata, "Peliharalah hartamu. Sesungguhnya kalian sedang diuji dan Allah Ta'ala telah ridha kepadamu dan murka kepada kedua temanmu".


----------
Footnote:
  1. Shahih Bukhari No. 3205 dan Shahih Muslim No. 5265 [Ensiklopedi Hadits, Lidwa Pusaka]
  2. Shahih Bukhari 4/171 (Dar Thauq an-Najah, 1422H) dan Shahih Muslim 4/2275 (Dar Ihya' at-Turats al-Arabi, Beirut) [al-Maktabah asy-Syamilah]
  3. Perawi (Ishaq) berkata, "atau sapi". Perawi ragu antara orang yang berpenyakit kusta ataukah yang berkepala botak, yang satu berkata "Unta" dan yang lainnya berkata "Sapi".



Komentar