.:: Islam



Berikut ini adalah video rekaman Tabligh Akbar di Masjid Kampus UGM Yogyakarta pada tanggal 21 April 2013, oleh Syaikh AbdurRazaq bin AbdulMuhsin Al-Badr. Beliau adalah Profesor bidang Aqidah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Pada pagi harinya (sebelum mengisi di Masjid Kampus UGM), beliau mengisi tabligh akbar di Masjid Istiqlal Jakarta. Beliau sudah beberapa kali datang ke Indonesia, dan masyaaLlah jamaah yang hadir begitu banyak. Bahkan pada beberapa berita yang saya baca, jumlah jamaah yang hadir di istiqlal sempat memecahkan rekor sebagai jumlah yang terbanyak, sekitar 150 ribu orang jamaah.

Tentu saja jumlah tidak sepenuhnya bisa menjadi tolak ukur keberhasilan dakwah. Tapi setidaknya ada angin segar bahwa ternyata masih begitu banyak orang yang haus akan ilmu, mereka rela datang dari jauh demi memperoleh ilmu agama yang insyaaLlah benar sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah.




Catatan:
Yang dimaksud tukang sihir di sini mencakup dukun, paranormal atau apapun istilahnya di zaman sekarang, yang mereka semua menggunakan bantuan jin/syetan untuk melakukan tipu daya dan makar. Bahkan mereka yang mengaku hanya ingin mengobati orang sakit atau korban 'santet', tapi dilakukan dengan meminta bantuan jin/syetan, maka mereka juga termasuk tukang sihir. Menggunakan sihir untuk menangkal sihir lainnya, maka tetap disebut sebagai tukang sihir.
...
Awalnya saya ingin membuat ringkasan kajian tersebut di atas dan mempostingnya di website ini, tapi ternyata videonya sudah keluar duluan.. Jadi, lebih baik mendengarkan langsung dari videonya saja. InsyaaLlah penjelasannya lebih utuh. Walau bisa jadi juga nanti tetap saya tuliskan ringkasan dari saya, supaya terdokumentasi dan tidak hilang. [ 0 komentar ]

Cinta (mahabbah), harap (raja') dan takut (khauf) merupakan tiga landasan seorang mukmin dalam beribadah kepada Rabb-nya. Tidak akan sempurna ibadah seorang mukmin jika tanpa menggabungkan ketiga hal tersebut. Meninggalkan salah satu dari ketiganya dapat menjerumuskan seseorang dalam penyimpangan (sebagaimana yang akan kita lihat nanti). Surat Al-Fatihah yang dinamakan sebagai Ummul-Qur'an (induk Al-Qur'an) pun telah mengisyaratkan tentang ketiga hal di atas. [ Selengkapnya... | 2 komentar ]



Raja Faishal dikenal sebagai pemimpin yang shalih dan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Dalam seruan khutbah Jihadnya yang monumental melawan Israel, Raja Faishal berdo’a di hadapan khalayak agar Allah menetapkan kematiannya diterima Allah sebagai orang yang terbunuh di jalanNya (Syuhada'). Ia juga berdo'a agar Allah bersegera mencabut nyawanya apabila ia tak mampu membebaskan tanah suci Al-Quds (Yerusalem) dari cengkeraman Israel dalam perang yang akan terjadi saat itu. [ Selengkapnya... | 0 komentar ]

Dunia Tempatnya Ujian

Sabtu, 01 September 2012
Kalau sekiranya dunia itu bukan tempatnya ujian maka tidak akan ada yang namanya penyakit, rasa cemas, bimbang dan perasaan suram. Kehidupan tidak akan terasa sempit bagi para Nabi dan orang-orang pilihan. Nabi Nuh sampai menangis dalam waktu yang sangat panjang tiga ratus tahun (lamanya). Nabi Ibrahim dilempar ke dalam api dan diuji untuk menyembelih anak yang ia cintai. Nabi Ya'qub menangis karena kehilangan anaknya Yusuf sampai hilang penglihatannya. Nabi Musa dikejar Fira'un, bukan itu saja, namun kaumnya pun mendapat ujian dari kezhaliman Fir'aun. Nabi Isa bin Maryam tidak ada tempat untuk berlindung baginya melainkan hidup dalam kesengsaraan. Dan Nabi kita Muhammad shallaLlahu 'alaihi wa sallam sabar dalam kehidupan yang serba kekurangan, terbunuhnya Hamzah bin Abdul Muthalib pamannya yang merupakan orang yang paling beliau cintai dari kalangan keluarganya. Ia juga ditinggalkan oleh kaumnya (pada awal mula dakwahnya), mereka enggan untuk menerima dakwahnya. Dan (masih banyak lagi contoh) selain mereka dari kalangan para Nabi dan para wali yang sangat panjang kalau mau disebutkan semuanya.

Kalau benar sekiranya dunia ini diciptakan untuk bersenang-senang dan mencari kelezatannya, tentu tidak akan mungkin bagi orang yang beriman untuk mendapatkan kebahagiaan darinya. Sungguh benar apa yang dikatakan oleh seorang panyair:

Dunia tempatnya kesedihan, kenapa engkau menginginkannya
Tidak akan pernah dunia lepas dari ujian dan cobaan

----
Dikutip dari tulisannya Syaikh Abdul Malik al-Qasim
@Rumah, bulan purnama Syawal 1433H0 komentar ]

Dalam Ash-Shahihain [1][2], dari Abu Hurairah rhadiyaLlahu 'anhu, bahwa RasuluLlah shallaLlahu 'alaihi wa sallam pernah menceritakan sebuah kisah tentang tiga orang dari Bani Isra'il yang menderita sakit.

- Orang pertama menderita penyakit kusta (Abrash).
- Orang kedua berkepala botak (Aqra').
- Orang ketiga buta (A'ma).

Kemudian Allah Ta'ala menguji mereka dengan mengutus malaikat menemui mereka.

Pertama, malaikat mendatangi orang yang berpenyakit kusta lalu bertanya kepadanya, "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab, "Warna kulit yang bagus dan kulit yang mulus, karena sekarang ini manusia menjauh dariku". Maka malaikat itu mengusap kulitnya hingga hilang penyakitnya dan berganti dengan warna dan kulit yang bagus. Lalu malaikat bertanya lagi, "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab, "Unta" [3]. Maka dia diberi puluhan unta, lalu malaikat berkata, "Semoga pada unta-unta itu ada keberkahan buatmu". [ Selengkapnya... | 0 komentar ]

Dari Perbendaharaan Lama - HAMKABelakangan nama Wahabi sering dijadikan sebagai sasaran berbagai tuduhan dan cap negatif. Bahkan banyak tokoh-tokoh Islam ikut serta menghujat Wahabi. Buku-buku berisi propaganda menjatuhkan Wahabi pun beredar di mana-mana. Parahnya adalah orang-orang awam yang sebenarnya tidak tau sama sekali tentang Wahabi pun jadi ikut menjelekkan. Segala sesuatu yang tidak biasa, sunnah yang terlihat asing, akan langsung dicap sebagai Wahabi.

Terlepas dari itu semua, terlepas dari benar-tidaknya istilah Wahabi, mungkin akan menarik untuk melihat Wahabi dari sudut pandang yang berbeda, dari sudut pandang seorang tokoh Islam yang kharismatik dan banyak dikenal, yaitu Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang biasa disapa dengan Buya HAMKA. Dalam bukunya "Dari Perbendaharaan Lama", Prof. Dr. HAMKA menyebutkan kenyataan bahwa nama Wahabi memang sudah sejak dulu digunakan sebagai alat propaganda untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai alat politik dan juga senjata untuk mematikan semangat umat Islam yang ingin kembali kepada tauhid murni serta melawan penjajahan. Kalau kita lihat, banyak pejuang-pejuang Indonesia dahulu yang terilhami oleh Wahabi dalam melawan penjajahan. Salah satu contohnya adalah Tuanku Imam Bonjol. Bahkan, Ir. Soekarno dalam surat-menyuratnya dengan A. Hasan (PERSIS) terlihat mengagumi ajaran dan semangat Wahabi dalam melawan penjajahan serta keluar dari kejumudan dalam ber-Islam.

Berikut saya kutip sedikit dari apa yang ditulis oleh Buya HAMKA. [ Selengkapnya... | 72 komentar ]

[Update: 29/09/2013] Tulisan ini saya ringkas dari apa yang ditulis oleh Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahuLlah [1]. Pembaca bisa mendownload versi e-book yang lebih lengkap dari link yang ada di bagian akhir tulisan ini, termasuk link referensi lainnya [2][3] yang insya-aLlah bermaanfaat, berisi panduan manasik haji dan umrah yang sesuai dengan sunnah.

Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang tidak ada pada urusan kami (mengadakan hal-hal yang baru) maka ia tertolak." [muttafaq 'alaih]

Sebagian orang -semoga Allah memberi petunjuk dan taufiq kepada mereka- melakukan hal-hal yang tidak dituntunkan dalam Al Qur'an dan sunnah rasuluLlah shallaLlahu 'alaihi wa sallam, termasuk dalam perkara ibadah haji dan umrah. Seringkali muncul orang-orang yang berani dan tergesa-gesa memberikan fatwa tanpa ilmu, sehingga terjadilah kesesatan dan penyesatan. [ Selengkapnya... | 21 komentar ]

duduk tawarukDuduk tawaruk saat tasyahud akhir shalat merupakan hal yang diajarkan oleh Nabi shallaLlahu 'alaihi wa sallam, khususnya pada shalat yang memiliki dua tasyahud seperti shalat maghrib, isya', zhuhur dan ashar. Walaupun, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama' tentang posisi duduk pada shalat yang hanya memiliki satu tasyahud, seperti shalat shubuh dan shalat-shalat sunnah lainnya. Namun, saya tidak akan membahas hal itu di sini. Sesuai judulnya, tulisan ini akan memaparkan satu keadaan yang seringkali saya -atau mungkin pembaca lainnya- alami. Yaitu, pada saat tasyahud kedua yang semestinya duduk tawaruk, namun tidak tersedia cukup ruang untuk duduk tawaruk atau khawatir akan mengganggu/menyakiti jamaah lainnya. Bagaimanakah sikap kita? Apakah boleh hanya duduk iftirasy biasa dan tidak duduk tawaruk? [ Selengkapnya... | 0 komentar ]

Benteng Hati

Sabtu, 11 Februari 2012
Hati itu BAGAIKAN benteng. Di sekelilingnya ada pagar, dan pagar itu mempunyai beberapa pintu. Sekalipun begitu, di sana masih ada celah-celah yang bisa dimasuki. Yang menjaga celah-celah ini adalah akal dan para malaikat. Ada beberapa satuan pasukan yang senantiasa mendatangi benteng itu, yaitu pasukan hawa nafsu dari setan. Pasukan penyerang ini senantiasa datang dari waktu ke waktu dan tidak mungkin bisa berhenti. Peperangan terus berkecamuk anatara penghuni benteng dan pasukan penyerang. Pasukan setan berputar-putar mengelilingi benteng mencari kelengahan penjaga untuk bisa melewati celah. Berarti, penjaga harus mengetahui seluruh pintu benteng dan celah-celah yang ada di bawah tanggungjawabnya, tidak boleh lengah walaupun sekejap. Sebab, musuh juga tidak pernah lengah walaupun sekejap.Selengkapnya... | 0 komentar ]

Tidak Terkabulnya Doa

Kamis, 09 Februari 2012
Dikisahkan bahwa suatu hari Ibrahim bin Adham melintas di pasar Bashrah, lalu orang-orang berkumpul mengerumuninya seraya berkata, "Wahai Abu Ishaq, apa sebab kami selalu berdoa namun tidak pernah dikabulkan?"

Ia menjawab, "Karena hati kalian telah mati oleh 10 hal". [ Selengkapnya... | 0 komentar ]

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.

Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal". Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. [ Selengkapnya... | 0 komentar ]


‹‹ sebelumnyake halaman selanjutnya ››